18 Februari 2010

Love Must Go On

Semburat matahari terbit yang menerobos lewat celah-celah jendela kamarku membangunkan aku yang masih terhanyut dalam mimpiku.

dis,,bangun”suara lembut itu memanggilku,dia ibuku.Tapi aku masih tak berkutik dari ranjangku.Pagi ini aku sangat malas untuk pergi ke sekolah.Dengan dunia dan lingkunganku yang baru,kakiku serasa malas untuk melakukan semua hal yang baru di sini.Dan sekarang aku harus berhadapan dengan teman-temanku yang belum pernah aku lihat.

Bermula dari ketika ayah memberi kabar,bahwa dia akan dipindah tugaskan di Jakarta.Serasa jantung dihujam dengan keras oleh benda tumpul.Keinginanku untuk tidak meninggalkan temanku yang berada di sini,tidak bisa dipenuhi.

dis,ini permintaan dari bos ayah.Ayah sendiri juga tidak ingin meninggalkan kota ini.”kalimat yang terlontar dengan lembut dan wajah yang sayu itu seakan membuat aku tak bisa lagi menolaknya.

""""""""""""""

Ya..aku memang harus pergi dari kota ini.Meninggalkan semua kenangan yang pernah terjadi di sini,termasuk juga Reno.Aku mengagumi dia sejak aku duduk di kelas 7.Bisa disebut juga dengan first love.Dia memang cinta monyetku yang pertama.

Bug..”membuyarkan lamunanku dan secara tak sadar aku telah menabrak seseorang

Maaf kak,aku nggak sengaja”

Nggak papa,lain kali kalau kamu jalan jangan sambil melamun.Oia..aku Fandy”

Gladis kak”

Dari perkenalan yang tak sengaja itu aku menjadi mudah untuk memperoleh teman.Tidak lain tidak bukan,itu karena kak Fandy.Selain dia artis Ibukota Jakarta,dia juga ketua OSIS di SMP Harapan.Hal itu pun baru ku ketahui dari teman sebangkuku.

Kamu hebat dis,padahal kamu anak baru di sini.Tapi kamu bisa langsung dekat sama kak Fandy.Dia itu orangnya cuek banget,apalagi kalau sama anak baru”ucap teman sebangkuku,Meta.”Memang kenapa dengan dia?”

Jadi kamu belum kenal dia.Dia itu artis kota Jakarta,penyanyi muda yang terkenal itu lho…dia juga ketua OSIS di sekolah kita ini”bibir Meta terus nyerocos.”Ooo...”aku membulatkan mulutku tanda mengerti.

""""""""""""""

Tidak terasa sudah sebulan aku di sini.Menikmati kota ini yang semakin hari tak berkurang polusinya.Panas juga setiap hari melanda kota ini.Bagaimana tidak?banyak gedung pencakar langit yang memakai kaca di sekeliling dindingnya.

Hari ini hari yang sangat kutunggu.Aku akan diangkat menjadi ketua jurnalis di sekolah ini.Sangat bangga rasanya menjadi diriku( pede abiz…).Ketidaksengjaanku yang suka melukis dan membuat novel menyebabkan teman-temanku tertarik untuk menjadikanku sebagai kandidat ketua jurnalis.Dan berkat bantuan mereka juga,aku bisa menjadi seperti ini.

“Met…slamet dis.Sampean bisa jadi ketua dek.Bok…abok…dek.”kalimat campuran plus ngawur itu,ya siapa lagi kalau bukan Beno.Orang tuanya yang masih keturunan orang Madura,membuat dia ingin melastarikan bahasa Madura(He…he…ada-ada aja ya).

“Alah…macam mana pula bahasa kau yang kacau balau kayak kapal pecah itu.Emang kau ngerti dis apa yang diomongin sama dia.”Beno dan Togar memang sering beradu argumen masalah bahasa,nggak pernah ada yang mau ngalah satu sama lain.Maklum si Togar keturunan orang Batak.

Mereka adalah sahabat yang kupunya sejak aku berada di Jakarta.Selain Meta,Beno dan Togar,aku juga memiliki tiga orang sahabat lainnya,antara lain kak Fandy,Andre dan Nisa.Tapi diantara mereka,orang yang paling dekat denganku adalah kak Fandy.Walau kak Fandy dan aku terpaut usia dua tahun lebih tua dari aku.Dia adalah sosok seorang yang paling mengerti aku dari yang lainnya.Dewasa,peduli,pengertian dan lembut merupakan pencerminan karakter seorang kak Fandy.Dan karena dialah aku dapat sedikit melupakan Reno.Melupakan segala kenangan yang indah tentang Reno saat aku berada di Surabaya.Kenangan-kenangan yang tersimpan dan terselip rapi di sela-sela hati ini.Yang indah untuk diingat,dan sakit bila dibayangkan karena aku tidak bisa mengungkapkan perasaan ini ke Reno sebelum aku meninggalkan Surabaya.

""""""""""""

Dis,balik yuk…udah sore.Kamu pasti dicari orang tuamu”.

Bentar kak,kalungku belum ketemu.Aku udah cari dimana-mana tapi nggak ada”.

Kita pulang sekarang ya…, besok kita cari lagi.Barangkali kalung kamu terselip di tas atau ketinggalan di rumah kamu.Udah seharian kita cari kalung kamu.Pulang ya dis…”.

Ya uda deh kak”.Dengan gontai kakiku berjalan menuju parkiran sepeda.Kelelahan menggerogoti tubuhku.Tapi jika aku ingat kalungku yang biasanya kugantungkan di leherku kini hilang entah kemana,aku ngiris sekali.Di dalam kalung itu terdapat satu-satunya foto Reno yang aku punya,yang memang aku sengaja tempelkan di dalam kalung berbentuk hati itu.Kalung yang tak pernah kulepas walau aku sedang mandi atau tidur sekalipun.
Malam ini untuk memejamkan mata rasanya susah.Aku selalu teringat kalung itu.Biasanya saat akan terlelap tidur,kalung itu yang selalu aku lihat agar mataku terpejam.Kalung itu yang selalu membuat aku semangat untuk bangun dari tidur dan menjalani segala kegiatanku sehari-hari.Karena aku selalu yakin bahwa suatu saat nanti aku pasti akan bertemu dengan Reno.Tapi sekarang kalung itu sudah tidak ada lagi padaku.

Ada rasa yang tak biasa

Yang mulai kurasa

Yang entah menga…pa…

Mugkinkah ini pertanda…

Aku jatuh cinta…cintaku yang perta…ma…”Lagu Mikha Tambayong yang mengalun dari hpku bergetar dan tak kuhiraukan sampai beberapa kali.Hingga akhirnya kuputuskan untuk mengangkatnya.

Dis,kamu baik-baik aja kan…aku khawatir sama kamu.Kata mama kamu,dari tadi kamu belum keluar dari kamar.Kamu bener-bener nggak papa kan…”.Suara dari seberang sana yang bukan lain kak Fandy.

Ya,aku nggak papa kok.Aku cuma kelelahan aja.”Suara senduku menyahut pelan.

Aku tahu kamu sedih karena kalung kamu hilang.Aku janji Dis,aku akan cari kalung itu sampai ketemu.Bahkan malam ini juga.Jadi sekarang kamu tidur yang nyenyak.Aku nggak mau kamu sakit gara-gara mikirin kalung itu terus”.

Makasih kak…tapi kakak nggak usah seperti itu.Nggak papa kalau kalung itu nggak ketemu.Mungkin memang aku harus belajar melupakan dia”.

Kamu nggak perlu khawatir sama aku.Aku ikhlas bantuin kamu Dis,asal kamu bisa senyum lagi”.

Makasih kak…”.


-Tut…tut…-percakapanku dengan kak Fandy terputus sampai di sini.

"""""""""""""" (bersambung)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar