01 Januari 2011

Teknologi Energi Alternatif

OLEH : ANNISA WAHYUNING PUTRI

ABSTRAK :
Energi alternatif adalah istilah yang merujuk kepada semua energi yang dapat digunakan yang bertujuan untuk menggantikan bahan bakar konvensional tanpa akibat yang tidak diharapkan dari hal tersebut. Umumnya, istilah ini digunakan untuk mengurangi penggunaan bahan bakar hidrokarbon yang mengakibatkan kerusakan lingkungan akibat emisi karbon dioksida yang tinggi, yang berkontribusi besar terhadap pemanasan global berdasarkan Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC). Selama beberapa tahun, apa yang sebenarnya dimaksud sebagai energi alternatif telah berubah akibat banyaknya pilihan energi yang bisa dipilih yang tujuan yang berbeda dalam penggunaannya.
Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) atau "Panel Antarpemerintah Tentang Perubahan Iklim" adalah suatu panel ilmiah yang terdiri dari para ilmuwan dari seluruh dunia. IPCC didirikan pada tahun 1988 oleh dua organisasi PBB, World Meteorological Organization (WMO) dan United Nations Environment Programme (UNEP) untuk mengevaluasi risiko perubahan iklim akibat aktivitas manusia, dengan meneliti semua aspek berdasarkan pada literatur teknis/ilmiah yang telah dikaji dan dipublikasikan. Panel ini terbuka untuk semua anggota WMO dan UNEP.
Istilah "alternatif" merujuk kepada suatu teknologi selain teknologi yang digunakan pada bahan bakar fosil untuk menghasilkan energi. Teknologi alternatif yang digunakan untuk menghasilkan energi dengan mengatasi masalah dan tidak menghasilkan masalah seperti penggunaan bahan bakar fosil.
Oxford Dictionary mendefinisikan energi alternatif sebagai energi yang digunakan bertujuan untuk menghentikan penggunaan sumber daya alam atau pengrusakan lingkungan.


PENDAHULUAN :
Energi alternatif bertujuan untuk menggantikan bahan bakar konvensional tanpa akibat yang tidak diharapkan dari hal tersebut. Umumnya, istilah ini digunakan untuk mengurangi penggunaan bahan bakar hidrokarbon yang mengakibatkan kerusakan lingkungan akibat emisi karbon dioksida yang tinggi, yang berkontribusi besar terhadap pemanasan global. Kebutuhan energi merupakan sesuatu yang tidak dapat terpisahkan dari kehidupan manusia saat ini, energi mempunyai peranan penting dalam kehidupan sosial, ekonomi dan lingkungan yang berkelanjutan. Cadangan energi di Indonesia masih besar, tetapi belum dapat memberikan ketahanan energi nasional, sedangkan pemakaian energi yang berbasis fosil mempunyai keterbatasan, sehingga perlu dilakukan penghematan dan efisiensi yang tinggi. Penelitian dan pengembangan dibidang energi alternatif dan konservasi energi perlu diarahkan untuk meningkatkan kemampuan nasional di bidang penguasaan Iptek dalam rangka pengembangan industri yang berkaitan dengan jasa dan teknologi energi terbarukan dan konservasi energi melalui kerja sama dengan lembaga atau industri penelitian dan pengembangan unggulan.

LATAR BELAKANG :
Kebutuhan energi merupakan sesuatu yang tidak dapat terpisahkan dari kehidupan manusia saat ini, energi mempunyai peranan penting dalam kehidupan sosial, ekonomi dan lingkungan yang berkelanjutan sesuai kesepakatan dunia dalam World Summit on Sustainable Development (WSSD).
Kebutuhan energi Indonesia akan terus meningkat sejalan dengan waktu, pertambahan penduduk dan kemajuan bangsa. Oleh karenaitu, Indonesia tidak boleh bertumpu hanya kepada sumber energi fosil seperti yang dilakukan saat ini karena potensi sumber energi fosil kita terbatas dan akan habis.Untuk memenuhi kebutuhan energi nasional, negara kita saat ini masih mengandalkan sumber daya energi fosil yaitu minyak bumi, gas, dan batu bara.
Masalah utama di Indonesia adalah bagaimana menjamin ketersediaan pasokan energi secara kontinu dan berkesinambungan untuk jangka panjang. Cadangan energi di Indonesia masih besar, tetapi belum dapat memberikan ketahanan energi nasional, sedangkan pemakaian energi yang berbasis fosil mempunyai keterbatasan, sehingga perlu dilakukan penghematan dan efisiensi yang tinggi. Terutama untuk energi minyak bumi, selain cadangan yang terbatas kemampuan produksi dalam negeri dari tahun ketahun menurun dan tidak dapat memenuhi kuota dari OPEC.
ISI :
Dalam sejarahnya, transisi penggunaan energi alternatif berdasarkan faktor ekonomi, hadirnya suatu sumber energi baru bertujuan untuk menggantikan sumber energi yang lama yang semakin langka dan mahal, tidak ekonomis lagi, atau tidak dapat diakses lagi.
Batu bara sebagai alternatif kayu
Berdasarkan catatan Norman F. Cantor, Eropa telah hidup di abad pertengahan dengan hutan yang sangat lebat. Setelah tahun 1200an, bangsa Eropa menjadi sangat terlatih dalam melakukan deforestasi dan di tahun 1500an mereka kehabisan kayu untuk pemanas ruangan dan memasak. Menurut (FAO 1990; World Bank 1990) bahwa hilangnya tutupan hutan secara permanen ataupun sementara merupakan deforestasi. Secara sederhana, deforestasi adalah istilah untuk menyebutkan perubahan tutupan suatu wilayah dari berhutan menjadi tidak berhutan, artinya dari suatu wilayah yang sebelumnya berpenutupan tajuk berupa hutan (vegetasi pohon dengan kerapatan tertentu) menjadi bukan hutan (bukan vegetasi pohon atau bahkan tidak bervegetasi). Di masa tersebut, Eropa berada di ujung ketersediaan bahan bakar dan bencana nutrisi, hingga ditemukannya batu bara lunak dan pertanian kentang dan jagung menyelamatkan mereka dari bencana kelaparan.
Bahan bakar minyak sebagai aternatif minyak ikan paus
Minyak ikan paus adalah bahan bakar dominan di awal abad ke 19, namun di pertengahan abad, stok ikan paus berkurang dan harga minyak ikan paus meningkat tajam dan tidak dapat bersaing dengan sumber bahan bakar minyak yang murah dari Pennsylvania yang baru saja dikembangkan di tahun 1859.
Alkohol sebagai alternatif bahan bakar fosil
Di tahun 1917, Alexander Graham Bell mengusulkan etanol dari jagung dan bahan pangan lainnya sebagai bahan bakar pengganti batu bara dan minyak dan menyatakan bahwa dunia dekat dengan masa di mana kedua jenis bahan bakar tersebut akan segera habis. Sejak tahun 1970, Brazil telah memiliki program bahan bakar etanol yang menjadikan negara tersebut penghasil etanol kedua terbesar di dunia setelah Amerika Serikat dan eksportir terbesar dunia. Program etanol Brazil menggunakan peralatan modern dan bahan baku tebu yang murah sebagai bahan baku, dan residu yang dihasilkan dari proses tersebut digunakan sebagai sumber energi untuk proses berikutnya. Saat ini tidak ada lagi kendaraan pribadi di Brazil yang dijalankan dengan bensin murni. Di akhir tahun 2008 Brazil telah memiliki sedikitnya 35.000 stasiun pengisian bahan bakar dengan sedikitnya satu pompa etanol.
Etanol selulosit dapat diproduksi dari berbagai macam bahan pangan, dan melibatkan penggunaan seluruh bagian hasil pertanian. Pendekatan baru ini meningkatkan hasil etanol yang diproduksi dan mengurangi emisi karbon karena jumlah energi pertanian yang digunakan sama untuk sejumlah etanol yang lebih tinggi.
Gasifikasi batu bara sebagai alternatif bahan bakar minyak yang mahal
Di tahun 1970, pemerintahan Presiden Amerika Serikat Jimmy Carter mengusulkan gasifikasi batu bara sebagai alternatif bahan bakar minyak yang mahal yang sebagian besar diimpor. Program ini, termasuk Synthetic Fuels Corporation, terbengkalai ketika harga bahan bakar minyak turun di tahun 1980an.
Synthethic Fuel (bahan bakar sintetis) merupakan sebuah bahan bakar yang masih memanfaatkan rangkaian HC (Hidrokarbon) sebagai dasarnya. Synfuel ini masih menggunakan teknik subsitusi, artinya mengganti minyak alami dengan minyak buatan.
Energi terbarukan sebagai alternatif energi tak terbarukan
Energi terbarukan adalah energi yang dihasilkan dari sumber alami, seperti cahaya matahari, angin, hujan, arus pasang surut, dan panas bumi, yang terbarui atau secara alami dapat muncul kembali setelah dipergunakan. Ketika dibandingkan dengan proses produksi energinya, terdapat perbedaan mendasar antara energi terbarukan dengan bahan bakar fosil. Proses produksi bahan bakar fosil sulit dan membutuhkan proses dengan peralatan, proses fisik dan kimia yang rumit. Di lain hal, energi alternatif dapat diproduksi dengan peralatan dasar dan proses alam yang sangat mendasar.

Bentuk energi alternatif saat ini
Energi alternatif yang bersahabat dengan lingkungan
Sumber energi terbarukan seperti biomassa kadang-kadang disebut sebagai alternatif untuk bahan bakar fosil yang membahayakan bagi ekologi, karena jika biomassa dikomersialkan dikhawatirkan akan membahayakan hutan sebagai penghasil biomassa terbesar (kayu juga merupakan biomassa). Energi terbarukan belum tentu energi alternatif dengan tujuan tersebut. Seperti contoh, di Belanda, yang pernah digunakan minyak kelapa sawit sebagai bahan bakar bio, saat ini dihentikan akibat bukti ilmiah bahwa penggunaannya menciptakan kerusakan lebih parah dibandingkan bahan bakar fosil, seperti kemungkinan ekspansi lahan kelapa sawit yang dapat menghabiskan hutan alami. Saat ini, alternatif terhadap bahan bakar bio berkelanjutan sedang diupayakan dalam bentuk etanol selulosit.
Alternatif "zero carbon"
Dari sudut pandang isu perubahan iklim, bahan bakar ekonomis rendah karbon adalah sumber alternatif untuk mengeliminasi emisi karbon dan metana. Demi tujuan ini, sumber energi terbarukan dan berkelanjutan seperti biomassa, dan hidrogen yang dihasilkan dari gas alam, tidak tersedia secara ekonomis untuk melawan peningkatan karbon secara global. Energi nuklir dan tehnik penangkapan dan penyimpanan karbon seperti teknologi batu bara bersih adalah teknologi energi alternatif yang rendah emisi karbonnya, namun tidak sesuai dengan tujuan bahwa energi alternatif harus tidak merusak lingkungan.
Alternatif kemandirian energi
Di Eropa, terdapat harapan untuk lebih mandiri dan tidak bergantung lagi terhadap suplai energi (minyak dan gas) dari Rusia, begitu juga di Amerika Serikat yang berharap terbebas dari impor minyak yang diproduksi oleh negara lain. Dari sudut pandang ini, gas alam domestik, bahan bakar fosil, adalah energi alternatif terhadap bahan bakar yang diimpor dari luar. Ini adalah sudut pandang T. Boone Pickens yang menjelaskan Pickens Plan untuk kemandirian energi, dan merefleksikan undang-undang di Negara Bagian Florida, Amerika Serikat. Meski gas alam tidaklah dapat diperbarui, namun dalam sudut pandang ini, hal tersebut adalah energi alternatif.

Konsep baru energi alternatif
Area penangkapan energi angin mengapung
Area penangkapan energi angin mengapung sama dengan area penangkapan energi angin biasa namun mengapung di tengah-tengah lautan. Area penangkapan energi angin lepas pantai dapat ditempatkan di perairan sedalam 40 meter. Keuntungan area penangkapan energi angin mengapung adalah kemampuannya menangkap energi angin di tengah lautan tanpa halangan bukit, pepohonan, dan bangunan; angin di tengah lautan dapat mencapai kecepatan dua kali kecepatan angin di daratan.
Biogas hasil pencernaan
Biogas hasil pencernaan berhubungan dengan pemanfaatan gas metana yang dilepaskan ketika kotoran hewan membusuk. Gas ini dapat diperoleh dari sampah dan sistem saluran limbah. Sistem penghasil biogas digunakan untuk menghasilkan untuk memproses gas metana melalui bakteri atau dekomposer yang memecah biomassa dalam lingkungan atau kondisi anaerobik. Gas metana yang dikumpulkan dan dimurnikan dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif.
Heliokultur
Heliokultur adalah proses memanen energi matahari menjadi bahan bakar dengan memindahkan karbon dioksida di atmosfer dengan memanfaatkan pertanian.
Energi alternatif dalam transportasi
Akibat peningkatan harga gas di tahun 2008 dengan peningkatan harga bahan bakar hingga 4 US dollar per galon ketika itu, telah ada gerakan untuk mengembangkan kendaraan dengan efisiensi bahan bakar yang lebih tinggi serta kendaraan dengan bahan bakar alternatif. Menanggapi hal tersebut, banyak perusahaan kecil meningkatkan penelitian dan pengembangan untuk secara radikal mengubah cara menggerakkan kendaraan pribadi. Dan saat ini, kendaraan Hybrid dan bertenaga baterai telah tersedia secara komersial dan dapat diterima masyarakat secara luas di seluruh dunia.

Pentingnya Energi Alternatif :
Kebutuhan energi Indonesia akan terus meningkat sejalan dengan waktu, pertambahan penduduk dan kemajuan bangsa. Oleh karena itu,Indonesia tidak boleh bertumpu hanya kepada sumber energi fosil seperti yang dilakukan saat ini karena potensi sumber energi fosil kita terbatas dan akan habis.Untuk memenuhi kebutuhan energi nasional, negara kita saat ini masih mengandalkan sumber daya energi fosil yaitu minyak bumi, gas, dan batu bara.
Masalah utama di Indonesia adalah bagaimana menjamin ketersediaan pasokan energi secara kontinu dan berkesinambungan untuk jangka panjang.
Contoh : sumber daya minyak bumi, jumlah cadangan minyak adalah sekitar 9,1 miliar barel. Jadi bila tidak ditemukan cadangan minyak yang signifikan dan dengan produksi seperti saat ini, maka cadangan tersebut hanya bisa bertahan selama 23 tahun. Padahal produksi puncak dari minyak bumi Indonesia (peak oil) sudah dilalui sehingga saat ini Indonesia sedang dalam posisi penurunan produksi minyak dan penemuan baru diperkirakan tidak akan mencapai nilai produksi puncak pada masa yang lalu.
Dengan terbatasnya cadangan energi fosil yang ada saat ini, perlu segera dilakukan pemanfaatan energi alternatif secara bertahap dan berorientasi pasar menuju pola bauran energi yang terpadu, optimal, dan bijaksana. Upaya pemanfaatan energi alternatif dimaksudkan untuk mengurangi penggunaan BBM yang semakin mahal dan ketersediaannya semakin menipis. Sebagai pengganti, dapat digunakan gas bumi, batu bara, sumber energi baru (batu bara cair, coal bed methane, gasified coal, nuklir) dan energi terbarukan (panas bumi, tenaga air, tenaga surya, tenaga angin, biomasa, hidrogen).

Kelebihan dan kelemahan :
Kelebihan penggunaan pembangkit listrik tenaga panas bumi adalah energi yang dibangkitkan bisa berkapasitas besar, tetapi tersedia di beberapa lokasi tertentu dan jauh dari pengguna sehingga diperlukan jaringan listrik untuk mendistribusikannya. Tenaga surya tersedia di semua tempat, tetapi harga listrik yang dibangkitkan relatif masih mahal dan membutuhkan baterai untuk menyimpan energi listrik.
Walaupun energi angin sangat ramah lingkungan dan sumber energi gratis, membutuhkan areal pembangkitan yang luas agar lebih efisien dan potensi yang memadai tidak tersedia di semua tempat di Indonesia. Sektor kelistrikan dan transportasi merupakan dua sektor kebutuhan energi nasional yang membutuhkan energi dalam jumlah yang besar pada masa mendatang.Dengan demikian, berdasarkan potensi sumber energialternatif perlu segera dilakukan peningkatan pengembangan teknologi alternatif dan alternatif teknologi konversi energi. Langkah ini sekaligus dapat membantu menjamin kesinambungan penyediaan energi nasional dan penurunan ketergantungan terhadap BBM serta pengurangan dampak terhadap lingkungan hidup. Selain itu perlu juga diperhatikan bahwa semakin terbatasnya sumber daya energi konvensional (minyak bumi dan gas), mengharuskan kita untuk mencari sumber energi alternatif yang bersifat terbarukan dan ramah lingkungan. Salah satu alternatif sumber daya energi terbarukan yang penting sebagai substitusi BBM adalah bahan bakar nabati (BBN) yang digunakan sebagai substitusi bahan bakar minyak.
Bumi lndonesia mempunyai banyak jenis tanaman yang berpotensi menjadi bahan baku minyak nabati, nomor dua di dunia setelah Brasil. Karena itu bila kita dapat mengembangkan dan menguasai teknologi BBN dan dapat mengelola sumber energi nabati ini dengan baik dan bijak, maka Indonesia berpotensi menjadi Timur Tengahnya BBN. Seyogianya kita mempunyai strategi yang jitu dalam melihat potensi sumber energi yang tersedia. Apalagi dengan memperhatikan kondisi geografis yang terdiri dari ribuan pulau.
Kita mempunyai potensi sumber daya energi terbarukan yang cukup besar, tetapi tidak dapat diekspor sehingga sebaiknya hanya bisa dimanfaatkan untuk keperluan domestik dan pemanfaatan sumber daya energi ini harus dilakukan seoptimal dan seefisien mungkin. Sedangkan sumber daya energi fosil yang kita miliki seperti minyak bumi, gas bumi, dan batu bara mempunyai peran yang strategis yaitu sebagai sumber energi, bahan baku untuk industri, dan penghasil devisa.

PENUTUP :

Sebaiknya segera dibuatnya undang undang energi sebagai payung utama dalam hal energi, kemudian penyesuaian undang-undang yang terkait dengan undang-undang energi, seperti undang-undang ketenaga nukliran, kelistrikan, panas bumi, migas dll. Undang-undang tersebut perlu diikuti dengan instrumen-instrumen untuk memudahkan pelaksanaan baik dipusat maupun di daerah. Juga perlu ditetapkan program yang jelas.

Perlu adanya perbaikan kebijaksanaan dalam harga, selain untuk menekan subsidi juga untuk menekan terjadinya penyelundupan BBM keluar negeri, pencampuran berbagai jenis minyak dan lain-lain. Dalam hal ini koordinasi secara nasional diperlukan, terutama dengan penegak hukum baik Polisi maupun TNI serta perangkat hukum lainnya. Kebijaksanaan didaerah yang saat ini kebanyakan menunggu kebijaksanaan dari pusat, dengan adanya undang-undang energi dan programnya yang jelas dapat menentukan arah pembangunan energi yang ada didaerahnya sesuai dengan potensi yang ada.

Instrumen kebijaksanaan dibidang fiscal yang berkaitan dengan energi sangat penting, seperti diperlukan adanya berbagai insentif secara adil dan konsisten. Insentif yang diperlukan, diantaranya, adalah: pemberian insentif pajak berupa penangguhan, keringanan dan pembebasan pajak pertambahan nilai, serta pembebasan pajak bea masuk kepada perusahaan yang bergerak dibidang energi terbarukan dan konservasi energi; penghargaan kepada pelaku usaha yang berprestasi dalam menerapkan prinsip konservasi energi dan pemanfaatan energi terbarukan; penghapusan pajak barang mewah terhadap peralatan energi terbarukan dan konservasi energi; memberikan dana pinjaman bebas bunga untuk bagian enjinering dari investasi pengembangan energi terbarukan dan konservasi energi.

Penelitian dan pengembangan dibidang energi alternatif dan konservasi energi perlu diarahkan untuk meningkatkan kemampuan nasional di bidang penguasaan Iptek dalam rangka pengembangan industri yang berkaitan dengan jasa dan teknologi energi terbarukan dan konservasi energi melalui kerja sama dengan lembaga atau industri penelitian dan pengembangan unggulan. Selain programnya juga perlu dianggarkan dengan baik biaya untuk penelitian dan pengembangan yang diambil dari pengurangan subsidi, maupun anggaran khusus yang dapat mengurangi kerugian sosial ekonomi karena permasalahan pemborosan pemakaian energi.

Instrumen kebijaksanaan pendidikan perlu ditujukan untuk membuka inisiatif masyarakat dalam mengimplementasikan energi alternatif dan konservasi energi. Selain itu diperlukan regulasi keteknikan untuk menjamin penyediaan dan pemanfaatan energi alternatif dan konservasi energi yang berkualitas tinggi, aman, andal, akrab lingkungan.

Juga pemberlakukan standar untuk memberikan jaminan akan kualitas produk, baik produk energi maupun produk peralatan/sistem energi yang diproduksi di dalam negeri ataupun di luar negeri, yang berhubungan dengan energi terbarukan dan konservasi energi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar