Teknologi menurut kamus besar bahasa
Indonesia adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yg
diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Sedangkan komunikasi
menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah pengiriman dan penerimaan pesan
atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yg dimaksud dapat
dipahami. Jadi yang dimaksud dengan teknologi komunikasi adalah alat atau
perangkat yang diciptakan oleh manusia yang difungsikan untuk bertukar
informasi dari satu individu ke individu lainnya dengan cara yang lebih cepat
dan tanpa harus beratatap muka. Komunikasi harus memiliki komponen-komponen
yang antara lain : pengirim berita, media penyampaian, isi pesan, dan pihak yang menerima pesan agar komunikasi dapat berlangsung.
Apabila salah satu dari keempat komponen tersebut tidak ada, maka komunikasi
tidak akan dapat berlangsung. Manusia sebagai makhluk sosial pastinya selalu
ingin berinteraksi atau berkomunikasi dan membutuhkan dengan orang lain. Ia
ingin mengetahui apa saja yang terjadi di lingkungan sekitarnya, sehingga dari
kebutuhan tersebut manusia perlu untuk berkomunikasi untuk mencari tahu segala
informasi-informasi yang ada.Manusia berkomunikasi untuk membagi pengetahuan dan pengalaman, tetapi hanya saja mereka harus bertatap muka secara langsung untuk dapat membagi informasi. Manusia sebagai makhluk
hidup yang berakal dan mempunyai rasa ingin tahu ini yang menjadi acuan bagi
perkembangan teknologi komunikasi. Mereka ingin menyelesaikan masalah yang
dihadapinya dan menginginkan hidup yang lebih baik dan nyaman, sehingga manusia
menciptakan alat yang digunakan untuk memudahkan dan meningkatkan kinerja
manusia.

Dan dengan perkembangan
zaman alat-alat atau produk-produk yang manusia ciptakan semakin canggih. Seperti
contoh handphone (telepon genggam) yang memudahkan manusia untuk berkomunikasi
baik secara audio maupun visual dan dapat digunakan untuk berkirim pesan atau
informasi tanpa harus bertatap muka secara langsung. Handphone mempunyai kemampuan dasar yang sama dengan telepon konvensional saluran tetap, hanya saja handphone dapat dibawa kemana-mana dan tidak perlu disambungkan dengan jaringan telepon menggunakan kabel (saat ini Indonesia mempunyai dua jaringan telepon nirkabel yaitu sisuem GSM (Global System for Mobile Telecommunications) dan sistem CDMA (Code Division Multiple Access). Badan yang mengatur telekomunikasi seluler Indonesia adalah Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia (ATSI). Dalam perkembangannya
handphone dari tahun ke tahun semakin canggih dan memiliki beragam fitur,
sehingga fungsi handphone sendiri bertambah dan menjadi maksimal. Contoh yang
bisa kita lihat adanya fitur 3G yang dengan menggunakan fitur tersebut kita
dapat melihat secara langsung wajah seseorang yang kita telepon, bluetooth yang
memudahkan kita mengirim file data dari handphone satu ke handphone lainnya,
kamera, mp3, email, browsing, dan lain sebagaianya sehingga handphone itu
sendiri bisa menjadi sarana hiburan selain digunakan untuk berkomunikasi.
Handphone pada masa saat
ini tidak lagi menjadi kebutuhan sekuder, melainkan sudah berubah menjadi
kebutuhan primer. Dahulu pengguna handphone terbatas kalangan menengah dan
atas, siswa tingkat atas dan universitas, sekarang kalangan bawah dan siswa SD
pun sudah banyak yang memiliki handphone. Tidak dipungkiri bahwasanya handphone
bermanfaat dan berguna bukan hanya untuk kalangan atas saja, tetapi juga
kalangan bawah dan pelajar. Di samping itu harga handphone yang tidak terlalu
mahal dengan memiliki fitur yang lengkap banyak diproduksi dan dijual di
Indonesia.

Selain memiliki dampak
positif, handphone juga memiliki dampak negative bagi para pelajar. Dalam
penggunaannya handphone memang sangat membantu pelajar untuk mencari informasi
dan data dari internet, tetapi terkadang pelajar tersebut lebih cenderung
keasyikan terhadap fitur-fitur yang ada di handphne tersebut. Contohnya situs
jejaring social yang membuat pelajar mayoritas sekarang lebih banyak membuka
fitur tersebut daripada mencari referensi untuk pelajarannya. Mereka terlalu
asyik dengan dunia maya yang disuguhkan alat tersebut. Terkadang juga handphone
disalah gunakan dijadikan salah satu alat untuk melihat situs-situs yang tidak
layak untuk ditonton pelajar. Begitu juga fitur gamenya yang terkadang membuat
pelajar tidak terkendali dan keluar dari batasan, sehingga mereka keasyikan dan
lupa tugasnya untuk belajar. Dampak negative lainnya handphone juga terkadang
disalaha gunakan pada saat ujian. Mereka menggunakan handphone untuk
berkomunikasi dengan siswa lainnya untuk mencontek. Hal ini sudah sering kita
dengar dan temukan di Indonesia. Mungkin memang dengan begitu akan meningkatkan
nilai siswa, tetapi yang ada akan hanya akan memperburuk mental para siswa di
Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar