.jpg)
aku tak pernah masuk dalam ruang kosong hampa udara dan gelap cahaya itu. hanya saja sinarmu yang menuntunku membawaku kesana. dasar bodoohh.. menggali lubang jurang sendiri. seandainya ku terjun pasti sudah innalillah.. tapi aku sedikit mempunyai persediaan lampu obor untuk menerangiku. meskipun terbatas dan redup, tapi masih bisa kupunguti lagi ceceran luka yang tak sengaja dibuatnya. goresan tinta emas kini pudar menjadi coretan darah penuh kesadisan. heemm.. *ambigu
otak dan hatiku bekerja secara serabutan. tak seimbang dengan apa-apa yang harusnya bisa dihasilkan. *apaa siich..?? otakku membuang berkas-berkas kerjaku yang memuat masa laluku. masa lalu yang penuh dengan kebisingan-kebisingan dan hanya membuat polusi di otakku. tapi kenapa hatiku malah sebaliknya. ia berteriak dan membutuhkannya. ia seakan menjadi oksigen dalam kehidupannya. ia berontak mencoba memberikan energi sekuat-kuatnya yang ia punya. ia mencoba menyampaikan pesan bahwa masa laluku adalah sumber-sumber energi kekuatannya. ia mencari celah-celah tapi tak bisa. ia hanya butuh jalan untuk naik ke atas. ia ingin bertemu otak. tapi hati bagaimana bisa bertemu dengan otak. kalaupun bertemu ia tak akan satu. walaupun begitu.. mereka punya hubungan yang kuat. apalagi untukku.. yang masih tenggelam dalam titik kejenuhanku
otak kerjakan tugasmu. hati jangan sakiti aku lagi.. aku sudah capeek
Tidak ada komentar:
Posting Komentar