Film yang menguras air mata ini sebenarnya sudah
lama sekali ditayangkan dan pernah muncul di televisi. Tapi karena baru
sempatnya sekarang jadi yaa baru kali ini postingnya. Hehe.. Saat pertama kali
nonton film ini nggak tau udah berapa kali ngusap air mata. Jalan ceritanya
yang begitu mengharukan di tiap scenenya membuat saya tidak beranjak untuk
menonton hingga akhir ceritanya. Sebuah film yang bisa menjadikan pelajaran
bagi kita dan memiliki pesan-pesan yang berharga buat kita. Di Indonesia juga pernah ada filmnya yaitu ‘Buku
Harian Nayla’, film yang dibintangi oleh Chelsea Olivia yang juga
merupakan versi Indonesianya film Jepang tersebut.
Title:
1リットルの涙
Title (romaji): 1 Litre no Namida
Title (romaji): 1 Litre no Namida
Also known as: Ichi Rittoru no Namida / One Litre of Tears / A Diary with
Tears
Genre:
School, Romance, Family, Human
Broadcast network: Fuji TV
Broadcast Period: 2005-Oct-11 to 2005-Dec-20
Sekilas tentang Film ‘Ichi rittoru no Namida’ :
Ichi rittoru no Namida "1
Litre of Tears" adalah sebuah drama televisi Jepang untuk Fuji Television tentang
seorang gadis yang didiagnosis dengan penyakit Spinocerebellar Degeneration yang mampu
melanjutkan hidupnya sampai kematiannya pada usia 25.
Drama ini indah didasarkan pada kehidupan nyata perjuangan seorang gadis 15-tahun bernama Aya yang menderita penyakit yang tak tersembuhkan, tetapi hidup hidup sepenuhnya sampai kematiannya pada 25. Almarhum Aya Kitou ialah gadis yang berjuang selama 15 tahun sebelum meninggal pada tahun 1988. Sebagai seorang gadis remaja, Aya Ikeuchi yang diperankan oleh Erika Sawajiri boleh dibilang cukup beruntung, ia dibesarkan di sebuah keluarga pemilik restoran tahu, dia juga merupakan seorang siswi yang pintar dan jago bermain basket, ia pun tengah mempersiapkan untuk masuk sekolah menengah atas. Ia menjalani kehidupannya dengan ceria sebagaimana remaja yang lain, tetapi belakangan ia mengalami kejanggalan-kejanggalan dalam kesehariannya, seperti : sering jatuh dan tidak dapat focus dengan apa yang akan diambil. Pada suatu waktu saat Aya akan berangkat ke sekolah, Aya terjatuh sehingga menimbulkan luka di dagunya. Hal ini yang membuat kekhawatiran tersendiri bagi ibunya, sehingga beliau pun membawa Aya ke dokter. Dan hasil yang diterima sangat mengejutkan sang ibu, Aya divonis menderita penyakit langka yaitu : Spinocerebellar Degeneration. Sebuah penyakit yang sangat langka dan belum ditemukan obatnya ini disebabkan karena adanya kelainan pada syaraf otak seseorang, dimana penderitanya akan mengalami kemunduran dalam perkembangan tubuhnya, lambat laun pengidap penyakit ini akan tidak mampu berjalan,berbicara,bahkan makan. Hal ini tentu saja membuat keluarga Ikeuchi menjadi terpukul, terutama Aya sendiri, ia pun sadar bahwa hidupnya tidak akan lama lagi. Dalam kehidupannya Aya bertemu dengan Haruto Asou (Ryo Nishikido) yang dikenalnya waktu itu tak sengaja saat masuk tes sekolah. Dari Aya, Asou banyak belajar tentang kehidupan, terutama tentang semangat juang dan pantang menyerah, karena sikap Aya inilah, sosok Asou kemudia menjadi perhatian dan simpatik pada Aya.
Drama ini indah didasarkan pada kehidupan nyata perjuangan seorang gadis 15-tahun bernama Aya yang menderita penyakit yang tak tersembuhkan, tetapi hidup hidup sepenuhnya sampai kematiannya pada 25. Almarhum Aya Kitou ialah gadis yang berjuang selama 15 tahun sebelum meninggal pada tahun 1988. Sebagai seorang gadis remaja, Aya Ikeuchi yang diperankan oleh Erika Sawajiri boleh dibilang cukup beruntung, ia dibesarkan di sebuah keluarga pemilik restoran tahu, dia juga merupakan seorang siswi yang pintar dan jago bermain basket, ia pun tengah mempersiapkan untuk masuk sekolah menengah atas. Ia menjalani kehidupannya dengan ceria sebagaimana remaja yang lain, tetapi belakangan ia mengalami kejanggalan-kejanggalan dalam kesehariannya, seperti : sering jatuh dan tidak dapat focus dengan apa yang akan diambil. Pada suatu waktu saat Aya akan berangkat ke sekolah, Aya terjatuh sehingga menimbulkan luka di dagunya. Hal ini yang membuat kekhawatiran tersendiri bagi ibunya, sehingga beliau pun membawa Aya ke dokter. Dan hasil yang diterima sangat mengejutkan sang ibu, Aya divonis menderita penyakit langka yaitu : Spinocerebellar Degeneration. Sebuah penyakit yang sangat langka dan belum ditemukan obatnya ini disebabkan karena adanya kelainan pada syaraf otak seseorang, dimana penderitanya akan mengalami kemunduran dalam perkembangan tubuhnya, lambat laun pengidap penyakit ini akan tidak mampu berjalan,berbicara,bahkan makan. Hal ini tentu saja membuat keluarga Ikeuchi menjadi terpukul, terutama Aya sendiri, ia pun sadar bahwa hidupnya tidak akan lama lagi. Dalam kehidupannya Aya bertemu dengan Haruto Asou (Ryo Nishikido) yang dikenalnya waktu itu tak sengaja saat masuk tes sekolah. Dari Aya, Asou banyak belajar tentang kehidupan, terutama tentang semangat juang dan pantang menyerah, karena sikap Aya inilah, sosok Asou kemudia menjadi perhatian dan simpatik pada Aya.
Tetapi, penyakit Aya semakin lama semakin
parah, dan kondisinya semakin kritis, ia sudah tidak dapat berjalan lagi,bahkan
berbicaranya pun sulit dan terbata-bata seperti balita. Untuk mengetahui
perkembangan Aya, dokter Mizuno Hiroshi (Fujiki Naohito) menganjurkan ia
menulis segala hal yang dialaminya dalam sebuah buku harian agar ia dapat
mengingat memori-memori tersebut. Sebuah buku yang kelak mengubah kehidupan
banyak orang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar