06 Juni 2012

DIA (perhatian)


     Saya ingin menulis, tapi tidak tahu apa yang akan saya tulis. Saya ingin berbicara tapi saya tidak tahu apa yang akan saya bicarakan. Saya ingin menangis "tidak", saya ingin tertawa pun juga "tidak". Lalu apa yang hendak saya lakukan?
     Kadang hati (yang memiliki nama panjang perhatian) memang asing bagi kehidupan saya. Dia memiliki satu makna yang benar-benar merupakan obat saya saat kalut. Dia seperti menjad stimulus penguat bagi kehidupan saya. Dia benar-benar istimewa. Dia mampu membuat saya mengerti keindahan dunia (walau hanya semu). Karena dia mampu menjadi pelangi setelah hujan. Mampu menjadi air saat kekeringan. Dan dia juga mampu membuat tamparan keras bagi saya. Semacam cubitan namun mengena. Dan bekasnya sangat amat membekas kass.. kass.. kasss (saking sakitnya).

 

     Siapa dia yang bernama perhatian? ketika ingin mengenal aku malu dalam guratan sisi. Dia sosok periang yang jauh dari imajiku. Ketika akrab dengannya aku ingin sekali memilikinya. Yaa.. memang dia sosok yang istimewa. Dengan kewibawaan lembut dan santunnya yang dia punya, dia mampu memikat semua hati para insan (tidak terkecuali). Sakti yaa.. Kamu mampu menguasai sejumput harapan kecil mereka. Kamu mampu menumbuhkan bunga di taman hati mereka yang memang lagi merekah. Sebuah pekerjaan susah yang engkau miliki. Yaa.. kamulah "perhatian"

     Mungkin tak asing lagi dengan yang memiliki nama perhatian. Siapa yang tak mau diperhatikan? Jawabnya tidak ada. Semua orang ingin diperhatikan, tak terkecuali saya sendiri. Fiuuh.. Jadi ingat yaa saat semua bilang saya orang yang cuek. Padahal cuek bukan berarti tak peduli sekitar. Bukan juga berarti sendiri. Bukan juga berarti tak butuh. So.. perhatian itu nggak memandang ras, suku, jabatan, bahkan karakter atau watak seseorang. Bisa disimpulkan.. apa saya juga butuh? jawabnya yaaaaa... dengan ketegasan tanpa perlu berpikir pannjang IYA

    Sayangnya nama itu hanya khayalan bagi saya. Saya rindu saat itu.. saya rindu moment itu.. saya rindu masa itu.. (healah podo ae iku). Biar itu saat, moment atau masa, yang jelas kali ini saya terkena syndrom kerinduan akut. Dan parahnya sekarang saya membuat keputusan yang saya sendiri tak tahu darimana asal usulnya. Ingin Tenang dan Sendiri.. Mungkin cuma itu.. Maih banyak yang dipikirkan.. Mungkin juga itu. Entahlah apa penyebabnya. Semuanya tidak penting. Yang pasti makhluk semacam aku tak menyukai "dia" yang yang kandas. yaah.. Dia sudah kandas sejak sebulan yang lalu. Hilang seperti termakan sapuan ombak. Yang entah kapan harinya akan muncul lagi di permukaan darat dan menepi. Dia yang kukenal seperti itu.


     Tuhan.. Aku benar-benar rindu dia. Aku ingin dia kembali. Aku ingin dia selalu ada. Aku tahu kesendirianku akan kalah dengan datangnya dia. Aku tahu dia yang bisa membuat hari-hariku bersemangat. Tapi setelah kuputuskan sesuatu tadi malam. Apa dia masih akan mau hadir di kehidupanku. Apakah dia tidak akan dendam kepadaku. Meskipun kudapatkan dia dari yang lain, tapi terasa asing jika itu tak dari kamu. Tuhan, ayah, ibu dan sahabatku.. maafkan aku yang tak selalu puas mendapatkan dia dari kalian.

     Dia.. hey kemana lagi kamu pergi. Jangan pernah pergi.. karena hidupku tak akan sempurna tanpa dia. Tunggu sampai saatnnya tiba. Dia akan menjadi mahkota yang paling berharga. Dia akan menjadi kupu-kupu yang sebelumnya hanya kepompong. Dia akan indah pada waktu yang telah ditetapkan :) 131210

Tidak ada komentar:

Posting Komentar