21 Februari 2011

Sekilas Menengok Buah Rambutan

Buah rambutan ( Nephelium Lappaceum ) memiliki ciri yang unik dan menarik dengan adanya rambut di bagian kulit buahnya. Warna rambutan hijau ketika masih muda, kemudian berangsur kuning, hingga merah ketika masak. Rasa buah rambutan manis. Dinding buah tebal. Biji bentuk elips, terbungkus daging buah berwarna putih transparan yang dapat dimakan dan banyak mengandung air, rasanya bervariasi dari masam sampai manis. Kulit biji tipis berkayu.Pohon dengan buah masak sangat menarik perhatian karena biasanya rambutan sangat banyak menghasilkan buah. Jika pertumbuhan musiman, buah masak pada bulan Maret hingga Mei, dikenal sebagai "musim rambutan". Masanya biasanya bersamaan dengan buah musiman lain, seperti durian dan mangga. Buah rambutan ( Nephelium Lappaceum ) adalah tanaman tropis yang tergolong ke dalam suku lerak-lerakan atau Sapincia Ceap berasal dari daerah kepulauan di Asia Tenggara

Divisi : Mognolophyta
Kelas : Mognoliopsida
Ordo : Sapindales
Famili : Sapindaceae
Genus : Nephelium
Spesies : N. Lappaceum

Ciri-ciri yang membedakan setiap jenis rambutan dilihat dari sifat buah( dari daging buah, kandungan air, bentuk, warna kulit, panjang rambut ). Buah rambutan memiliki banyak jenis, tetapi hanya beberapa varietas rambutan yang digemari orang dan dibudidayakan dengan memilih nilai ekonomis relatif tinggi diantaranya :

1.Rambutan Rapiah
Buahnya tidak terlalu lebat, tetapi mutu buahnya tinggi. Kulit berwarna hijau-kuning-merah tidak merata dan berambut agak jarang. Daging buahnya manis dan agak kering, kenyal, daging buahnya tebal dengan daya tahan dapat mencapai 6 hari setelah dipetik.

2.Rambutan Aceh Lebak Bulus
Pohonnya tinggi dan lebat buahnya dengan hasil 160 -170 ikat per pohon.Kulit buah berwarna merahkuning, halus, rasanya segar manis-asam banyak air, dan daya daya simpan 4 hari setelah dipetik. Buah ini tahan dalam pengangkutan.

3.Rambutan Cimacan
Kurang lebat buahnya dengan rata-rata hasil 90 -170 ikat per pohon. Kulit buah berwarna merah kekuningan sampai merah tua. Rambut buah kasar dan agak jarang. Rasanya manis dan sedikit berair tetapi kurang tahan dalam pengangkutan.

4.Rambutan Binjai
Rambutan ini merupakan salah satu rambutan yang terbaik di Indonesia dengan buah cukup besar. Kulit buah berwarna merah darah sampai merah tua.Rambut buah agak kasar dan jarang. Rasanya manis dengan asam sedikit.Hasil buah tidak selebat aceh lebak bulus.

5.Rambutan Sinyonya
Jenis rambutan ini lebat buahnya dan banyak disukai terutama orang Tionghoa, dengan batang yang kuat cocok untuk diokulasi. Warna kulit buah merah tua sampai merah anggur. Rambut buah halus dan rapat. Rasa buah manis asam, banyak berair, lembek.

Pohon rambutan menyukai suhu tropika hangat ( suhu rata-rata 25°C )tinggi pohon rambutan dapat mencapai delapan meter. Tumbuhan rambutan menghasilkan bunga setelah tujuh tahun jika ditanam dari biji. Namun pada usia dua tahun sudah dapat berbunga jika diperbanyak secara vegetatif. Pembungaan rambutan dipengaruhi oleh musim atau ketersediaan air. Masa kering tiga bulan menghentikan pertumbuhan vegetatif dan merangsang pembentukan bunga. Di dareah Sumatra bagian Utara yang tidak mengenal musim kemarau, rambutan dapat mengahasilkan buah dua kali dalam setahun. Di tempat lain bunga muncul biasanya setelah kering tiga bulan ( di Jawa dan Kalimantan biasanya pada bulan Oktober dan November ).

Penyebaran buah rambutan mulai dari Cina bagian selatan ( Yunnan dan Hainan) melalui Thailand, Malaysia, Indonesia sampai ke Filipina. Rambutan dibudidayakan hampir di seluruh daerah tropik basah Asia dan dalam jumlah yang kecil dijumpai di daerah tropik basah Amerika, Afrika, dan Australia.

Di Indonesia tempat yang menjadi pusat penanaman rambutan adalah di Jawa khususnya yang sangat besar produksi buah rambutan antara lain di Bekasi, Kuningan, Malang, Probolinggo, dan di Garut.

Dalam budidaya rambutan angin berperan dalam penyerbukan bunga. Intensitas curah hujan yang dikehendaki pohon rambutan berkisar antara 1.500-2.500 mm/tahun dan merata sepanjang tahun. Sinar matahari harus dapat mengenai seluruh areal penanaman sejak matahari terbit sampai tenggelam, karena erat kaitannya dengan suhu lingkungan. Tanaman rambutan akan dapat tumbuh berkembang serta berbuah dengan optimal pada suhu sekitar 25 derajat C yang diukur pada siang hari, karena kekurangan sinar matahari dapat menyebabkan penurunan hasil atau kurang sempurna. Kelembaban udara yang dikehendaki cenderung rendah, karena kebanyakan tumbuh di dataran rendah dan sedang.

Rambutan dapat tumbuh baik pada lahan yang subur dan gembur serta sedikit mengandung pasir, juga tumbuh baik pada tanah yang banyak mengandung bahan organik atau pada tanah yang keadaan liat dan sedikit pasir.Pada dasarnya tingkat/derajat keasaman tanah (ph) tidak terlalu jauh berbeda dengan tanaman perkebunan lainnya di Indonesia yaitu antara 6- 6,7 dan kalau kurang dari 5,5 perlu dilakukan pengapuran terlebih dahulu. Kandungan air dalam tanah idealnya yang diperlukan untu penanaman pohon rambutan antara 100-150 cm dari permukaan tanah. Pada dasarnya rambutan tidak tergantung pada letak dan kondisi tanah, karena keadaan tanah dapat dibentuk sesuai dengan tata cara penanaman yang benar sesuai dengan petunjuk yang ada.

Rambutan dapat tumbuh subur pada dataran rendah dengan ketinggian antara 30 – 500 m dpl. Pada ketinggian di bawah 30 m dpl rambutan dapat tumbuh, tetapi tidak begitu baik hasilnya.

Buah rambutan yang telah matang dapat dilihat ciri-cirinya sesuai dengan jenis rambutan yang ada yaitu warnanya. Dapat juga mencium baunya serta dengan merasakan rambutan yang sudah masak dibandingkan dengan rambutan yang belum masak. Pemanenan dilakukan sekitar bulan November sampai Februari (masa musim penghujan, juga dapat dipengaruhi musim kemarau atau musim penghujan).

Cara pemanenan yang terbaik adalah dipetik tungkalnya yang sudah matang (hanya yang sudah masak) sekaligus melakukan pemangkasan pohon agar tidak menjadi rusak. Pemangkasan dilakukan sekaligus panen agar dapat bertunas kembali cepat berbuah apabila pemetikan tidak terjangkau dapat dilakukan dengan menggunakan galah untuk mengait tangkai buah rambutan secara benar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar