Manajer
dapat membeli waktu karyawan; manajer dapat membeli kemampuan phisik karyawan,
dan sebagainya; tetapi manajer tidak dapat membeli antusiasme, inisiatif,
kesetiaan, penyerahan hati, jiwa dan akal budinya. Manajer harus memperoleh
hal-hal tersebut.
Pernyataan
di atas menggambarkan bahwa motivasi adalah lebih inklusif dari sekedar
aplikasi berbagai perlatan atau cara tertentu untuk mendorong peningkatan
keluaran. Motivasi adalah juga filsafat, atau pandanagan hidup yang dibentuk
berdasar kebutuhan dan keinginan karyawan.
Manajer
dapat melihat motivasi sebagai sistem, yang mencakup sifat-sifat individu,
pekerjaan, dan situasi kerja; dan memahami hubungan antara insentif, motivasi
dan produktifitas, mereka akan mampu memperkirakan perilaku bawahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar