12 Desember 2012

AKU + DIA = KITA (♥) Last Part


26.08.12 (18.00 WIB)
Angka-angka di atas memiliki sejuta arti sekarang bagiku. Meski hanya masih beberapa bulan dengannya, tetapi aku merasa sangat dekat dengannya. Saat itu, pada tanggal dan pukul itu, dia dan temannya sengaja pamit untuk kembali ke kota dimana dia bekerja. Dia akan pulang ke kota Sidoarjo, sedangkan temannya akan kembali ke kota provinsi Kalimantan. Mulanya hanya berpikir pertemuan seperti biasa antara aku, dia dan temannya. Tetapi di luar dugaanku, dia kembali lagi mengutarakan lima huruf sederhana itu. Lebih dari itu, dia ingin menjadikan aku sebagai pemilik hatinya. Sungguh ajaib ketika dia meminta sesuatu yang bagiku bukan untaian kata sederhana. Lima huruf itu kini menjadi sangat luar biasa.
Waktu pun berlalu hingga hampir larut malam. Dia masih menunggu jawabanku, jawaban antara iya ataupun tidak. Mungkin hanya masalah waktu yang membuatku mampu menjawab pertanyaannya. Tetapi apa yang lagi yang harus aku pikirkan jika memang aku benar-benar ada rasa padanya. Lagi-lagi kutatap matanya seakan tidak percaya dengan kata-katanya. Jujur saat itu mulutku kaku dan sulit untuk mengeleuarkan seucap kata itu. Kata yang sangat singkat tetapi membutuhkan keberanian yang amat besar bagiku. Kuombang-ambingkan ibarat perahu yang sedang berperang melawan ombak di laut. Yaa.. memang kacau saat itu suasana hatiku. Sulit sekali menenangkan ombak yang saat itu pasang di sisi perasaaanku. Di hadapan dia, di hadapan temannya kata itu sungguh amat berat untuk diucapkan. Seakan kata itu ada di kerongkongan dan tidak mau naik ke atas mencari udara segar. Fiuuuh...
26.8.12 (19.30 WiB)
        Angka di atas ini sekarang menjadi awal ceritaku dengan dia. Tanggal dua puluh enam bulan agustus tahun dua ribu dua belas, tepat pukul delapan belas lebih tiga puluh malam aku mampu membungkus semua ketakutan selama ini. Setelah bolak-balik dia menerima telepon dari ibunya, mungkin saatnya waktu itu aku harus berani menjawabnya. Teman dia sudah kembali dulu sebelum aku menjawab pertanyaan dia. Temannya harus balik cepat-cepat ke Kalimantan. Sedangkan dia masih setia menungguku. Menunggu jawaban dariku.
        Kutarik nafasku dalam-dalam.. kubuang jauh-jauh semua pemikiranku tentang masa laluku. Aku tidak mau berpatok dengan apa yang sudah terjadi padaku dulu. Aku hanya butuh spion sebagai tanda peringatanku akan masa-masa laluku. Bukan untuk mengingat ataupun mengenang. “iya” jawabku atas pertanyaannya. Jawaban sederhana yang hanya terdiri dari tiga huruf itu yang sedari tadi susah untuk  kuucapkan. Dan akhirnya aku mampu memberikan jawaban itu kepada dia. Jawaban yang kini membuat hidupku benar-benar berubah. Hujan dan badai itu telah menjauh pergi, dan saat ini hanya ada pelangi yang memiliki berbagai warna yang melukis hari-hariku. Merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu. Senang, sedih, duka, gembira, dan sebagainya turut mewarnai kehidupan kita.

Aku + Dia = Kita (Y)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar